Tanda koma (,) adalah salah satu tanda baca yang paling sering digunakan dalam bahasa tulis. Meskipun kecil, penggunaannya sangat penting untuk memperjelas makna kalimat, menghindari ambiguitas, dan menjaga alur informasi agar mudah dipahami. Artikel ini akan membahas berbagai fungsi tanda koma beserta contoh-contohnya.
1. Memisahkan Unsur dalam Daftar
Koma digunakan untuk memisahkan item atau unsur yang lebih dari dua dalam satu daftar.
Contoh:
Saya membeli apel, jeruk, pisang, dan mangga.
Dalam tasnya terdapat buku, pulpen, penggaris, dan penghapus.
Catatan: Penggunaan koma sebelum “dan” di akhir daftar (disebut Oxford comma) tidak wajib dalam bahasa Indonesia, tetapi bisa digunakan jika diperlukan untuk kejelasan.
2. Memisahkan Klausa atau Anak Kalimat dari Induk Kalimat
Koma digunakan jika anak kalimat berada di awal atau tengah kalimat.
Contoh:
Jika hujan turun, kami akan membatalkan perjalanan.
Karena lelah, dia memutuskan untuk pulang lebih awal.
Dia, meskipun sudah berusaha keras, tetap gagal dalam ujian itu.
Namun, jika anak kalimat berada di akhir, koma tidak wajib digunakan.
Contoh:
Kami akan pergi jika hujan berhenti.
3. Menyisipkan Keterangan Tambahan atau Interupsi
Koma dipakai untuk menyisipkan informasi tambahan yang bisa dihilangkan tanpa mengubah inti makna kalimat.
Contoh:
Andi, teman masa kecilku, sekarang tinggal di Bandung.
Jakarta, ibu kota Indonesia, adalah kota yang sangat sibuk.
4. Setelah Kata Seru atau Ungkapan Pembuka
Koma digunakan setelah kata seru, sapaan, atau ungkapan pembuka dalam kalimat.
Contoh:
Wah, indah sekali pemandangannya!
Halo, apa kabar?
Jadi, kamu memutuskan untuk pergi?
5. Memisahkan Nama dan Gelar atau Tempat dan Tanggal
Tanda koma juga digunakan untuk memisahkan nama orang dan gelarnya atau antara tempat dan tanggal.
Contoh:
Budi Santosa, S.Pd., akan menjadi pembicara hari ini.
Yogyakarta, 21 April 2025.
6. Menghindari Kekacauan Makna
Terkadang koma dibutuhkan untuk mencegah ambiguitas atau makna yang rancu.
Contoh:
Mari makan, Ayah! (memanggil Ayah untuk makan)
Mari makan Ayah! (tanpa koma, bisa terdengar seperti ajakan untuk memakan Ayah!)
Tanda koma mungkin tampak sederhana, tetapi memiliki peran penting dalam memperjelas maksud penulis. Salah penggunaan koma bisa mengubah makna sebuah kalimat secara drastis. Oleh karena itu, memahami fungsi dan penempatannya dengan benar adalah bagian penting dari keterampilan menulis yang baik.