Provinsi Sumatera Selatan terletak di bagian selatan Pulau Sumatera,
Indonesia. Dikenal dengan kekayaan alamnya yang meliputi pegunungan,
sungai-sungai besar, dan lahan pertanian yang subur, provinsi ini memiliki
peran penting dalam ekonomi dan kebudayaan Indonesia. Salah satu kota yang tak
kalah menarik untuk dijelajahi adalah Kota Lubuklinggau.
Lubuklinggau memiliki sejarah yang kaya dan beragam. Kota ini awalnya
adalah bagian dari Kabupaten Musi Rawas, kemudian menjadi Kabupaten Musi Rawas
Utara, sebelum akhirnya memisahkan diri sebagai kota otonom pada tahun 2001.
Sebagai kota yang terletak di wilayah yang kaya akan budaya Melayu,
Lubuklinggau juga memiliki warisan budaya yang unik dan menarik untuk
dijelajahi.
Baca Juga :
Dilansir dari lubuklinggau.go.id, Lambang kota Lubuklinggau memiliki
falsafah di antaranya sebagai berikut :
PERISAI
Perisai merupakan alat perlindungan dalam pertempuran. Bentuk perisai tersebut memiliki lima buah sudut yang mencerminkan bahwa kota Lubuklinggau adalah bagian dari wilayah Republik Indonesia yang memiliki lima unsur Pramugari Pertahanan Negara, dan berasal dari rakyat sendiri, yakni : Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Kepolisian, dan Pemerintahan Sipil.
BACKGROUND BERTULISKAN LUBUKLINGGAU
Background Merah memiliki makna yang melambangkan semangat tinggi,
berani, dan kerja keras dari setiap elemen penyelenggara pemerintahan, yang
terdiri dari para pahlawan, ilmuwan, cendikiawan, termasuk juga lapisan
masyarakat yang merupakan tombak perkembangan daerah menuju adil dan makmur di
Kota Lubuklinggau.
BUKIT SULAP
Ada satu icon menarik yang menggambarkan bukit di lambang Kota
Lubuklinggau. Gambar tersebut merupakan representasi dari Bukit Sulap yang
terletak di Radius Kota Lubuklinggau. Warna hijau pada bukit sulap memberi makna subur, makmur, berkemauan keras,
tumbuh segar.
RODA KEMUDI KAPAL
Roda Kemudi Kapal melambangkan Roda Kekuatan pemerintahan. Bahwasannya pembangunan
dan pengembangan masyarakat berada dalam kekuasaan Pemerintahan Daerah.
PADI DAN KAPAS
Warna Kuning Emas pada Padi melambangkan bahwa biji padi telah matang
dan siap dipanen, yang artinya merupakan sumber daya potensi yang cerah dan pantas
dikelola dengan sebaik mungkin. Sementara warna Hijau/Putih pada Kapas
merupakan lambang luhur, tumbuh segar, subur makmur sebagai sumber kelangsungan
hidup masyarakat yang dijumpai sepanjang musim.
5 (LIMA) GARIS KEANEKARAGAMAN PENDUDUK
5 Garis Kuning Emas bergelombang melambangkan potensi yang cerah dan perlu
dilestarikan dari kebudayaan yang dimiliki dan diwariskan di kota Lubuklinggau.
Kota Lubuklinggau sendiri memiliki beragam budaya asli maupun campuran, baik
dari segi bahasa maupun adat istiadat, yaitu : Bahasa Adat Musi, Bahasa Adat Rawas, Bahasa Adat Saling, Bahasa Adat Rejang, dan Bahasa Adat Campuran.
Lihat Juga :
3 (TIGA) JALUR PENGHUBUNG PROVINSI
Tiga garis segitiga kuning emas bertemu satu titik sudut pandang ke arah
Pusat Kota melambangkan potensi cerah yang perlu digali dan dikembangkan,
karena menghubungkan pada tiga provinsi antara lain : Jambi, Lampung, Bengkulu.
Itulah sebabnya kota Lubuklinggau dikenal sebagai kota transit.
AIR (SUNGAI KELINGI)
Sungai Kelingi berwarna Biru memiliki filsafat menghimpun, cerah,
semangat tinggi sebagai potensi alam yang terus dikembangkan dan menjadi sumber
kehidupan masyarakat.
PITA PUTIH BERTULISKAN SEBIDUK SEMARE
Warna Putih Pita melambangkan Tali
Pemersatu antar masyarakat berdasarkan keluhuran, kesucian dan bertuliskan
SEBIDUK SEMARE secara konotasi :
SEBIDUK : Tempat/Wadah
SEMARE :Tujuan
SEBIDUK, SEMARE : Satu Wadah/Tempat Satu Tujuan
Jika Anda ingin mengunduh logo resmi Kota
Lubuklinggau, silakan klik tautan link di bawah ini :