This website uses cookies to ensure you get the best experience on our website.
Address
Jl. Perumnas Nikan II, Kel. Air Kuti, Kec. Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, 31628
Email
inagrafis@gmail.com
Phone
082273079834
Memperingati Hari Kesaktian Pancasila | 1 Oktober
Home » Artikel  »  Memperingati Hari Kesaktian Pancasila | 1 Oktober
Setiap tanggal 1 Oktober, Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Pancasila sebagai momen penting dalam sejarah perjalanan bangsa.

Inagrafis, Lubuk Linggau - Setiap tanggal 1 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila sebagai pengingat akan peristiwa penting dalam sejarah Indonesia yang berkaitan dengan upaya mempertahankan ideologi negara, yaitu Pancasila, dari ancaman ideologi lain yang ingin menggantinya. Peringatan ini erat kaitannya dengan peristiwa Gerakan 30 September 1965 atau yang lebih dikenal dengan G30S/PKI, yang berusaha menggulingkan pemerintahan dan mengubah dasar negara Indonesia.

Latar Belakang Munculnya Peringatan Hari Kesaktian Pancasila

Sumber Gambar : LPMGSUNSRI

Pada malam 30 September 1965, terjadi sebuah gerakan kudeta yang dilakukan oleh kelompok yang dikaitkan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Gerakan ini bertujuan untuk mengganti dasar negara Indonesia dari Pancasila menjadi ideologi komunis. Gerakan tersebut berhasil menculik dan membunuh tujuh perwira tinggi TNI Angkatan Darat, yang dikenal sebagai Pahlawan Revolusi.

Namun, upaya kudeta ini berhasil digagalkan oleh TNI Angkatan Darat yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Soeharto pada tanggal 1 Oktober 1965. Setelah kejadian ini, situasi berhasil dikendalikan kembali, dan Pancasila sebagai ideologi negara tetap tegak berdiri. Tanggal 1 Oktober kemudian ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila untuk memperingati kemenangan ideologi Pancasila atas ancaman kudeta tersebut.

Setiap tahunnya, Hari Kesaktian Pancasila diperingati dengan upacara bendera di berbagai instansi pemerintah dan sekolah, serta di Istana Negara. Puncak peringatan biasanya diadakan di Monumen Pancasila Sakti, yang terletak di Lubang Buaya, Jakarta. Lokasi ini dipilih karena menjadi tempat di mana tujuh perwira tinggi TNI Angkatan Darat dibunuh dan menjadi simbol perlawanan terhadap upaya kudeta oleh PKI.

Peringatan ini bukan sekadar seremonial, tetapi juga sebagai pengingat kepada seluruh rakyat Indonesia tentang pentingnya mempertahankan Pancasila sebagai ideologi negara. Hal ini juga menjadi pengingat tentang bahaya ideologi-ideologi lain yang bertentangan dengan Pancasila, serta komitmen bangsa untuk terus menjaga keutuhan NKRI.

Makna Kesaktian Pancasila
Pancasila-dan-Lambangnya

Sejak kemerdekaan, Pancasila telah menjadi dasar negara yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Di tengah keragaman suku, agama, dan budaya yang ada di Indonesia, Pancasila berhasil menjadi pemersatu dan mengikat seluruh elemen masyarakat.

Sebagai filosofi dasar negara, Pancasila digagas oleh para pendiri bangsa, termasuk Soekarno dan Mohammad Hatta. Lima sila yang terkandung dalam Pancasila mencerminkan nilai-nilai dasar yang menjadi pedoman hidup berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai ini meliputi Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan.
 Kesaktian di sini mengacu pada kemampuan Pancasila untuk terus menjadi perekat bagi seluruh elemen bangsa dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pancasila juga dianggap sebagai fondasi yang kokoh dalam membangun demokrasi di Indonesia. Prinsip-prinsipnya mencakup semua aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan politik, serta menjadi pegangan dalam mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam sejarah perjalanan bangsa, Pancasila selalu mampu bertahan dan menghadapi berbagai ancaman. Inilah yang disebut sebagai "kesaktian" Pancasila, bahwa ideologi ini selalu mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan esensinya sebagai dasar negara.

Adapun bunyi dari Pancasila adalah sebagai berikut, yang terkandung dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 :

1. Ketuhanan yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
5Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Kelima sila ini merupakan pedoman hidup berbangsa dan bernegara, yang menjamin terciptanya persatuan, keadilan, serta kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila juga menjadi fondasi dalam pembangunan Indonesia yang berkeadilan, bermoral, dan demokratis. Dengan Pancasila, keberagaman yang ada di Indonesia, baik dari sisi agama, suku, budaya, dan adat istiadat, dapat disatukan dalam kerangka kebangsaan yang kokoh. 

Pentingnya Memahami dan Mengamalkan Pancasila

Hari Kesaktian Pancasila juga menjadi momen penting untuk mengingatkan kembali generasi muda akan pentingnya Pancasila. Saat ini, di era globalisasi, tantangan baru muncul seperti radikalisme, individualisme, dan pengaruh ideologi asing. Oleh karena itu, pemahaman mendalam terhadap Pancasila sangat penting agar nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya tetap terjaga dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pemerintah terus berupaya untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila melalui program pendidikan dan kegiatan kebangsaan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan memperkuat Penguatan Pendidikan Pancasila di sekolah-sekolah dan universitas, serta program-program pembinaan kesadaran berbangsa dan bernegara.

Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober adalah momen penting bagi seluruh rakyat Indonesia untuk merenungkan kembali makna Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa. Peringatan ini juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah berbagai tantangan yang datang, baik dari dalam maupun luar negeri.

Pancasila adalah simbol kekuatan bangsa Indonesia, yang tidak hanya menyatukan, tetapi juga memberikan arah dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur. Melalui peringatan Hari Kesaktian Pancasila, diharapkan semangat kebangsaan, persatuan, dan gotong royong terus terjaga dan menjadi landasan kuat dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih baik.