This website uses cookies to ensure you get the best experience on our website.
Address
Jl. Perumnas Nikan II, Kel. Air Kuti, Kec. Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, 31628
Email
inagrafis@gmail.com
Phone
082273079834
MELATIH AMALAN IBADAH BULAN SUCI RAMADHAN
Home » Artikel  »  MELATIH AMALAN IBADAH BULAN SUCI RAMADHAN
Pada bulan Maret tahun 2024, umat Muslim di seluruh dunia bersiap-siap menyambut kedatangan bulan penuh berkah, Ramadhan. Bulan yang penuh keistimewaan ini menjadi waktu yang sangat dinanti, di mana setiap amal ibadah kita dilipatgandakan, menciptakan suasana spiritualitas dan refleksi yang mendalam.

Pada bulan Maret tahun 2024, umat Muslim di seluruh dunia bersiap-siap menyambut kedatangan bulan penuh berkah, Ramadhan. Bulan yang penuh keistimewaan ini menjadi waktu yang sangat dinanti, di mana setiap amal ibadah kita dilipatgandakan, menciptakan suasana spiritualitas dan refleksi yang mendalam.

Ramadhan tidak sekadar menjadi bulan penuh keberkahan, tetapi juga menjadi periode di mana umat Muslim dapat memperkuat hubungan mereka dengan Allah, meningkatkan keimanan, dan menunjukkan solidaritas dalam menjalankan ibadah bersama. Dalam momen suci ini, umat Islam menyatukan hati dan pikiran mereka untuk meraih kebaikan sebanyak-banyaknya.

AMALAN-AMALAN BULAN SUCI RAMADHAN

Keistimewaan Ramadhan terletak pada keberkahan yang melimpah pada setiap amal perbuatan baik yang dilakukan. Puasa menjadi pilar utama dalam mengejar keberkahan tersebut. Melalui menahan diri dari makan dan minum dari terbit hingga terbenamnya matahari, umat Muslim tidak hanya mengalami rasa lapar dan dahaga, tetapi juga memupuk rasa empati terhadap sesama yang kurang beruntung.

Walapun menurut sebagian ulama hadits, riwayat ini lemah, namun hukum mengamalkanya tetap diperbolehkan dan bahkan dianjurkan, bukan termasuk dalam kategori bid’ah.

Do'a Menyambut Bulan Ramadhan

Jauh sebelum menjelang Ramadhan, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa yang berbunyi :


"Allaahummaa bariklanaa fii Rajaba wa Sya'ban, wa balighnaa Ramadhaan.


Artinya: "Jika masuk bulan Rajab, Rasulullah berdoa, 'Ya Allah, berkatilah kami pada Bulan Rajab dan Sya'ban. Sampaikan kami ke Bulan Ramadhan.'" (Musnad Ahmad, juz.1, h.259).

Berkaitan dengan riwayat di atas, Syekh Ibnu Rajab menyimpulkan bahwa umat Islam dianjurkan untuk diamalkan dengan memohon umur yang panjang dan bertambahnya kebaikan untuk tujuan meningkatkan amalan kebaikan dan berbuat saleh di masa yang akan datang. Sekaligus sebagai persiapan bagi umat Muslim dalam menyambut kehadiran bulan Ramadhan.

Menunaikan Puasa Wajib Ramadhan

Puasa bulan Ramadhan merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap umat Muslim yang telah baligh dan sehat secara fisik maupun mental.

Bulan Ramadhan memiliki kedudukan yang istimewa dalam ajaran Islam, di mana umat Muslim diwajibkan untuk menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Kewajiban puasa di bulan Ramadhan tercantum dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 183, yang berbunyi :"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Puasa Ramadhan memberikan banyak manfaat dan keutamaan, baik bagi tubuh secara psikis, mental maupun spiritual, di antaranya : 

  1. Meningkatkan Kesabaran dan Ketakwaan.
  2. Membersihkan Jiwa dan Tubuh dari dosa dan kebiasaan buruk yang biasa dilakukan di luar bulan Ramadhan, seperti ghibah, dan lain sebagainya.
  3. Meraih Pengampunan dan Rahmat Allah SWT.
  4. Membangun Kedisiplinan diri, baik dalam menjaga waktu beribadah maupun dalam mengatur pola makan dan minum.
  5. Merasakan lapar dan dahaga selama puasa dapat meningkatkan empati terhadap mereka yang kurang beruntung, menginspirasi untuk lebih banyak memberikan sedekah dan bantuan kepada sesama.

Menghidupkan bulan Ramadhan dengan Tadarus Al-Qur'an

Bulan Ramadhan juga dikenal sebagai bulan Al-Quran, di mana kitab suci umat Islam ini turun. Umat Muslim menjadikan bulan ini sebagai waktu untuk mendalami, merenung, dan meresapi makna ayat-ayat suci Al-Quran. Dengan membaca, memahami, dan mengamalkan ajaran-Nya, umat Muslim bertekad meningkatkan kualitas spiritual dan moralitas diri.

Membaca Al-Qur'an tidak hanya menjadi amal ibadah yang utama, tetapi juga memberikan keberkahan dan ketenangan jiwa. Untuk merealisasikan target membaca Al-Qur'an, penggunaan Qur'an Tracker menjadi alat yang efektif dan memotivasi.

Apa saja yang bisa kita lakukan? 

  1. Niat Ikhlas: Mulailah dengan niat yang tulus dan ikhlas untuk membaca Al-Qur'an sebagai bentuk ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  2. Jadwal Tetap: Tentukan jadwal membaca Al-Qur'an yang tetap dan sesuai dengan rutinitas harian. Misalnya, bisa setelah shalat subuh atau sebelum berbuka puasa.
  3. Tafsir dan Pemahaman: Selain membaca, luangkan waktu untuk memahami makna ayat-ayat Al-Qur'an dengan membaca tafsir atau mengikuti pengajian tafsir di masjid.
  4. Berdoa dan Berintrospeksi: Sertakan doa dalam aktivitas membaca Al-Qur'an. Berdoalah agar dapat memahami dan mengamalkan ajaran-Nya. Gunakan waktu tersebut untuk introspeksi diri.

Realisasi dengan Qur'an Tracker:

  1. Pemilihan Aplikasi Qur'an Tracker
    Pilihlah Qur'an Tracker yang sesuai dengan kebutuhan. Ada banyak aplikasi atau buku tracker yang dapat membantu memonitor kemajuan membaca Al-Qur'an.
    Kamu bisa unduh file pdf Qur’an tracker tinggal cetak yang ada di bawah artikel ini.


  2. Set Target Harian/Mingguan
    Tetapkan target harian atau mingguan sesuai dengan kemampuanmu untuk menjalannya. Ini membantu untuk memecah target dalam membaca Al-Qur'an sehingga menjadi bagian yang lebih mudah dicapai.

  3. Catat Progres Setiap Hari
    Catat dengan rutin jumlah ayat atau halaman yang telah dibaca setiap hari. Qur'an Tracker membantu memantau progres dan memotivasi untuk tetap konsisten.

  4. Reward untuk Diri Sendiri
    Berikan reward kecil untuk diri sendiri setiap kali mencapai target tertentu. Ini dapat menjadi motivasi tambahan untuk tetap konsisten dalam membaca Al-Qur'an. Atau, kamu bisa memberikan punishment saat tidak berhasil mencapai target, misalnya seperti membaca istighfar sebanyak 100x.

  5.  Buat Catatan Refleksi
    Sertakan kolom catatan refleksi di Qur'an Tracker. Catat pengalaman, pemahaman baru, atau perasaan positif setiap kali membaca Al-Qur'an.

    Kamu bisa unduh file pdf Qur’an tracker tinggal cetak yang ada di bawah artikel ini

Melatih Diri dengan Amal Ibadah

Dihimpun dari laman resmi Nahdlatul Ulama, umat Islam dianjurkan untuk senantiasa menghidupkan bulan Ramadhan dengan cara memperbanyak ibadah. Hal ini termaktub di dalam hadits berikut.

Artinya: "Barangsiapa beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu," (HR Bukhari dan Muslim).

Adapun Amalan Ibadah yang dapat dilakukan selama bulan Ramadhan di antaranya :

  1. Sholat Wajib Tepat waktu.
  2. Sholat sunnah qabliyah dan ba’diyah (sebelum dan sesudah) sholat wajib.
  3. Sholat sunnah seperti; Sholat Tahajjud, Sholat Dhuha, Sholat Tarawih, dan Sholat Witir.
  4. Membaca Almatsurah pagi dan petang.
  5. Memperbanyak istighfar min. 100x/hari
  6. Memperbanyak tadarus Al-Qur’an, bisa dengan metode 120 menit/satu kali baca.
  7. Memperbanyak Sholawat Nabi min. 100x.
  8. Membaca surat Al-Waqi’an ba’da subuh.
  9. Membaca surat Al-Mulk sebelum tidur.

Kamu bisa unduh file pdf Ramadhan tracker tinggal cetak yang ada di bawah artikel ini.

Berbuat Kebajikan dan Bersedekah

Selain puasa dan ibadah malam, umat Muslim juga menyambut Ramadhan dengan penuh kasih sayang dan kepedulian sosial. Banyak yang memanfaatkan bulan ini sebagai kesempatan untuk berbagi kebahagiaan dengan sesama melalui aksi-aksi amal dan inisiatif social, seperti berbagi takjil pada anak yatim piatu, dan lain sebagainya.

Meskipun ayat-ayat Al-Qur'an yang secara khusus menyebutkan tentang bersedekah di bulan Ramadhan tidak secara spesifik disebutkan, namun ajaran bersedekah dan berbagi rezeki terdapat dalam banyak ayat Al-Qur'an. Prinsip-prinsip kebajikan, tolong-menolong, dan kepedulian terhadap sesama yang termaktub dalam Al-Qur'an menjadi dasar bagi praktik bersedekah, termasuk di bulan Ramadhan. Karena selama bulan Ramadhan, ibadah yang kita kerjakan akan dilipatgandakan di sisi Allah SWT.

Salah satu landasan Al-Qur'an yang mendorong umat Islam untuk berbuat kebajikan, termasuk bersedekah, dapat ditemukan dalam beberapa ayat, di antaranya :   

Surat Al-Baqarah (2:267)

267. Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memiringkan (kepala). Dan ketahuilah, bahwa sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.

Surat Al-Baqarah (2:271-272)

271. Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu-*, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Maha Teliti apa yang kamu kerjakan.

272. Bukanlah kewajibanmu (Muhammad) menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Apapun harta yang kamu infakkan, maka (kebaikannya) untuk dirimu sendiri. Dan janganlah kamu berinfak melainkan karena mencari ridha Allah. Dan apapun harta yang kamu infakkan, niscaya kamu akan diberi (pahala) secara penuh dan kamu tidak akan dizalimi (dirugikan).

Surat Al-Muzzammil (73:20)

20. Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa kamu mendirikan shalat (sembahyang) sebagian kecil dari malam, atau sebagian besar atau sebagiannya. Dan sebagian dari orang-orang yang bersamamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Dia mengetahui bahwa kamu tidak dapat menentukan waktu shalat dengan tepat, maka Dia memberikan kepada kamu keringanan. Maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu beberapa orang yang sakit, dan yang lain bepergian di muka bumi, mengejar kurnia Allah, dan yang lain berperang di jalan Allah. Maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan pinjamkanlah kepada Allah pinjaman yang baik. Dan apa yang kamu perbuat untuk dirimu sendiri dari kebajikan, niscaya kamu mendapat pahala daripadanya, dan di sisi Tuhanmu kamu memperoleh pahala yang besar.

Muhasabah (Evaluasi) Diri

Momentum Ramadhan juga memberikan peluang bagi individu untuk merenung dan mengevaluasi kehidupan mereka. Dengan menjalani bulan penuh kesucian ini, umat Muslim berupaya meningkatkan kualitas diri, menghindari perbuatan yang merugikan, dan memperbaiki hubungan dengan Allah SWT dan sesama manusia. Ini menjadi waktu yang tepat untuk introspeksi dan perbaikan diri secara menyeluruh.

Pada malam sepuluh terakhir di bulan Ramadhan, tradisi yang umum dilakukan oleh umat Muslim adalah I'tikaf. I'tikaf adalah bentuk ibadah khusus yang dilakukan dengan menyisihkan diri di masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal ini dilakukan dengan tujuan mendalami ibadah dan meningkatkan kekhusyukan selama momen-momen penuh berkah ini.

Tradisi ini umumnya dilakukan pada malam sepuluh terakhir bulan Ramadhan, yang dianggap mengandung Lailatul Qadr (Malam Kemuliaan)   

Tujuan I'tikaf :

  1. Meningkatkan Kekhusyukan
    I'tikaf membantu umat Muslim untuk mencapai tingkat kekhusyukan yang lebih tinggi dalam ibadah, terutama shalat, dzikir, dan bacaan Al-Qur'an.

  2. Menjauhkan Diri dari Dunia Dunia
    Dengan menyisihkan diri di masjid, para pelaku I'tikaf dapat fokus sepenuhnya pada ibadah dan menjauhkan diri dari kegiatan dunia yang mungkin mengganggu kekhusyukan spiritual.

  3. Memperdalam Hubungan dengan Allah
    I'tikaf memberikan kesempatan untuk merenung, berdoa, dan mendekatkan diri kepada Allah. Ini menjadi momen yang sangat intens untuk memperdalam hubungan spiritual dengan Sang Pencipta

Namun, bagi mereka yang berhalangan untuk meraih kesempatan I'tikaf di masjid, khususnya bagi kaum perempuan, mereka tetap dapat melaksanakannya di rumah. Meskipun I'tikaf di masjid memiliki keutamaan tersendiri, I'tikaf di rumah juga memiliki nilai dan manfaat yang besar dalam meningkatkan spiritualitas dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ini menjadi alternatif yang baik bagi mereka yang tidak dapat menghadiri masjid karena berbagai alasan, termasuk karena kondisi kesehatan, atau kondisi lainnya

Anda dapat mengunduh file PDF Ramadhan Tracker yang siap cetak di bagian bawah artikel ini.

Dengan adanya Ramadhan Tracker dalam format PDF ini, Anda dapat dengan mudah mencetaknya dan memanfaatkannya sebagai alat bantu untuk memantau dan mencapai target membaca Al-Qur'an selama bulan Ramadhan. Cetaklah file ini agar Anda memiliki salinan fisik yang dapat Anda tempel di dinding atau meja kerja sebagai pengingat dan motivasi.

Klik tautan berikut untuk mengunduh file PDF Qur'an Tracker: Unduh Qur'an Tracker PDF

Semoga Qur'an Tracker ini membantu Anda dalam mencapai tujuan membaca Al-Qur'an dengan lebih teratur dan memberikan manfaat yang besar bagi perjalanan ibadah Anda selama bulan Ramadhan yang penuh berkah. Selamat membaca Al-Qur'an dan menjalani ibadah puasa dengan penuh kesungguhan!

HITUNG MUNDUR BULAN RAMADHAN 1445 H

Countdown Timer Expired

Hari
Jam
Menit
Detik